Selasa, 08 Maret 2011

aku tak boleh lemah
aku tak boleh lengah
aku tak boleh lelah
romantikaku berbeda
aku di jalanNya

Ia...
Ialah yang Merengkuhku hingga kini

tapi maafkan aku Ya Rabb,,
aku sungguh merasa sepi

dekap aku...

Rabu, 06 Januari 2010

benarkah?

Ya Rabb,
berapa lama lagi?
harus seberapa pedih lagi untuk menebus segala pengkhianatanku?
meski samar di balik tabir yang mengungkung perasaan ini,
perih ya Rabb
apakah ini adalah akhir yang sebenarnya?
mengapa masih ada rasa yakin pada diri ini akan...
astaghfirullahal 'azhim...
wallahua'lam
semua benar benar kukembalikan kepadaMu
kumohon ya Rabb
jika keyakinan ini datangnya dari syaitan,
lepaskan ikatannya dalam hati hamba
lindungi hambaMu ini...
namun, jika keyakinan ini datang dariMu
permudahlah
permudahlah
permudahlah
kumohon...
semoga intuisiku benar bahwa cahaya itu kan datang sebentar lagi
benderang
hingga nurani peroleh asa
peroleh pemahaman
hakiki
tentang mosaik mosaik ini
tentangMu

Sabtu, 19 Desember 2009

a p a m e n g a p a s i a p a d i m a n a k a p a n b a g a i m a n a . . .

apa yang hendak kucari?
apa yang hendak kutuju?
apa?

mengapa aku jadi begini?
mengapa sesesak ini?
mengapa?

siapa yang bisa menjawabnya?
siapa yang bisa membawaku pergi?
siapa?

di mana kebagahiaan itu?
di mana kehakikian?
di mana?

kapan ini akan berakhir?
kapan kan tiba masanya?
kapan?

bagaimana aku harus bertahan?
bagaimana keluar dari sini?
bagaimana?

Kamis, 17 Desember 2009

Sesungguhnya…

aku tak paham
aku tak tahu mengapa ia
Ketidakmengertian yang mungkin hingga kini masih memburuku
ia
datang begitu…
Begitu…
Saja
ia yang menyimpan banyak misteri
Bukan, bukan, bukan ia
Tapi kedatangannya dalam hidupku
Seolah tanganNya benar-benar menuntun kami tukbersua
Mengapa ia?
Tak tahu
Sungguh
tapi ada sesuatu padanya
sesuatu yang lebih besar dari apa yang ia sadari sekarang
dan seolah aku hadir untuk melahirkannya
ia yang hingga kini masih ia masih ia yang mebuatku terus bertanya ada apa dengan kami ya Rabb?
ia
aku rindu kepada rindunya kepadaMu
aku iri
Bukan
aku ingin menggapaiMu bersamanya
Tapi dengan apa?
Pun aku tak mengerti
Tahukah?
aku sangat mencintaiMu!
Sungguh
Hingga ingin kukenakan sayap sejati tuk bawaku pergi menghadapMu
Pikiran kekanakanku harap ialah sayap itu
Tapi bukan
Ah tak tahu!
ia sendiri punya mimpi
ia sangat mencintaiMu yaa Rabb!
Namun bolehkah?
Bolehkah aku minta ia membagi mimpinya?
Mimpi yang bahkan tak berani kumiliki sendiri
Mimpi yang kutahu tuk menggapainya,
aku butuh…

Yaa Rabb…
Apakah aku munafik?

Selasa, 01 Desember 2009

memori itu

ingatan akannya tiba-tiba merebak ke permukaan
saat kalimat sakral yang diucap dengan rasa yang mendebarkan
satu kalimat yang membuat harapan itu hidup hingga kini meski hanya pendar
satu harapan yang entah ke mana muaranya
tanpa terasa, waktu merayapi garis realitas
diselingi asa menanti harap cemas
yaa Rabb, masih bolehkah ku berharap?