Kamis, 15 Oktober 2009

little bit heavy today

Senangnya bertemu Mbak Ika di BKM. akhwat yang ramah dan terbuka (wajarlah konselor...). sayangnya bisa dibilang pertemuan kami cukup singkat sehingga kurang puas bercerita, tapi senangnya kami sempat berdiskusi juga soal pengobatan alternatif menggunakan akupuntur, hipnoterapi, SEFT, prana dsb yang bisa disimpulkan kalau selain prana, cara-cara ini bisa dibilang ilmiah dan bukanlah merupakan karomah. wallahu a'lam. dan nanti, aku akan mempelajari hipnoterapi juga satu metode pengobatan sejenis dengan totok yang menterapi titik-titik syaraf (seperti titik-titik utama akupuntur).

Dari diskusi tadi, intinya bagaimana keluarga penderita skizofrenia harus memiliki mekanisme copping tersendiri dengan mempunyai waktu khusus untuk mencurahkan dan mengenal emosi sehingga kita bisa jujur dengan perasaan kita sendiri. dan memang suatu penyakit mental itu layaknya kita perlakukan seperti penyakit fisik saja, artinya kita tak perlu terlalu dianggap abnormal yang menjadikan beban lalu mengakibatkan stress walaupun sebenarnya peluang ke sana selalu ada. di samping itu, memang ada perlakuan-perlakuan khusus yang harus diupayakan untuk menjaga stabilitas kejiwaan penderita.
Pertemuan diakhiri dengan membuat janji untuk bertemu kembali pekan depan. gapapa lah UTS, sembari refreshing...

Kira-kira pukul 12.30, aku beranjak ke MUI untuk memenuhi kewajibanku yang lain di "forum sakral" itu. awalnya, ditentukan 4 agenda yang akan dibahas. ternyata, agenda pertama dibahas dengan alot. banyak terjadi perbedaan pendapat yang belum mengerucut pada jawaban. kemudian terputus dengan adanya "bintang tamu" yang minta waktu utnuk hearing mengenai amanah-di-datu-tempat-yang-tidak-diperhitungkan-sebelumnya (nambah PR untuk kemashuliahan berikutnya... T-T) hingga Ashar. lalu saat hendak melanjutkan agenda, tahu2 salah seorang di antara kami mengungkapkan sesuatu yang amat menohok tentang kami selama ini. aku benar2 memikirkan perkataannya, betapa selama ini ia benar2 memikirkan da'wah di sini dengan mendalam, di balik amanahnya yang setahuku juga tak ringan di tempat lain. ia yang idealis dan visioner. hanya saja yang membuatku agak terkejut yaitu pembawaannya hari ini yang tak seperti biasanya. ia yang biasanya tenang menjadi begitu emosi hingga satu-dua patah katanya kupikir tak perlulah terlontar karena dapat menyulut yang lain. memang, seberat itulah semestinya kami selama ini menanggung amanah ini. amanah yang langsung dipertanggungjawabkan kepadaNya. yang menyangkut nasib puluhan aset di bawah kami. astaghfirullahal 'azhiim... namun, menurutku bukan kemauan kami juga jika terjadi kelalaian. tak semua orang punya semangat dan pemahaman yang sama sehingga pemikirannya tentang da'wah tidak seluas jangkauannya, ataukah memang kami sezholim itu karena belum memikirkan da'wah dan ummat sekeras itu? aku tak bermaksud lancang tapi aku benar2 sudah berusaha seoptimal mungkin untuk senantiasa memikirkan kemajuan da'wah, jalan hidupku. lantas? ya. ini semua kembali kepada niatku selama ini. apakah diri ini mash dikotori maksud2 lain? bagaimana dengan mereka? wallahu a'lam bish showab...
Sayangnya aku tak bisa menghadirinya hingga selesai karena kewajibanku di tempat lainnya telah menunggu kepulanganku, "maksimal pukul 17:30" janjiku. ibu, aku pulang untukmu.


Da'wah ini kan terus ada, dengan atau tanpa kita
ia, dengan romantikanya yang penuh onak dan duri
semoga aku termasuk yang setia kepadanya
hingga hayat ini berpisah dengan raga
biarlah. "tulang patah" itu menjadi santapan
biarlah "simbahan darah" itu menjadi saksi
bahwa kami layak menjadi "yang terpilih"
yang tak rela, da'wah meninggalkan kami walau sejengkal
dir ini hanya ingin menjadi yang terbaik di MataNya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar