Sabtu, 10 Oktober 2009

melewati hari

Ya Rabb, sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu
Engkau Maha Berkehendak dan taka satu kekuatan pun yang dapat halangiMu dari apa yang Engkau Kehendaki
Allah, Yang Memiliki Kerajaan
Engkau Berikan kerajaan kepada orang yang Engkau Kehendaki dan Engkau Cabut kerajaan dari orang yang Engkau Kehendaki
Engkau Muliakan orang yang Engkau Kehendaki dan Engkau Hinakan orang yang Engkau Kehendaki
Di TanganMulah segala kebajikan
Sungguh, mudah bagiMu untuk Membuka aib dari hambaMu
hamba yang lemah
hamba yang sombong
hamba yang tak mengerti cara bersyukur
hamba yang sulit lepas dari maksiat bahkan menyengaja mengejarnya. candu
benar-benar diri ini tak punya kendali akan akan jiwanya
ia senantiasa ada dalam GenggamanMu
dan aku terperanjat saat menyadari bagian bawah gunung es itu begitu besar dan ia meronta ingin keluar
MELETUSLAH!
tak mampu lagi kubendung ia dengan rasioku yang lemah
deras mengalir-sesak-besar menyesak
berlomba-lomba muncul ke permukaan
aku kewalahan. payah. sungguh tanpa daya menahannya
padahal saatnya tidak tepat
tempatnya pun tak layak
sungguh lemah
mati-matian kuberusaha menahannya
harus ada yang kukeluarkan sedikit
agar rongga ini sedikit mengendur
ternyata ia begitu lelah
yang seringkali kutekan
yang ternyata belum dapat kuikhlaskan
sungguh besar KuasaMu

Jatuh-tersungkur-terengah-engah menyedihkan
pun mereka tak kan mengerti
biarlah
biarlah aib itu terkuak
agar ada hujjah bagi diri ini tuk tak diberi beban
karena aku tak mungkin lari dari garis hidup yang telah kupilih
biarlah Engkau yang sediakan caranya
cara yang selayaknya kuterima
sebagai hamba yang payah

Jalan ini memang tak butuh orang-orang lemah

Hh...
kini,
kubiarkan arus takdir menggiringku
karena ia bahkan tak sanggup lagi tuk merasa lelah
ia hanya ingin istirahat dalam ambang yang Kau Tentukan
selama ia tak jatuh
biarlah ia tetap di sana
lumpuh. terbius.

tapi pun ternyata tak semudah itu
manakala da'wah ini senantiasa mengalir dalam darahmu
ia selalu membutuhkan da'i yang siap berjuang baginya
selalu
selalu
selalu
tak peduli rasa penatmu
apalagi sekedar jenuhmu

Emosi
aku harus cerdas mengelolanya
karena aku tak mungkin menyalurkannya ke sembarang tempat
apalagi di rumah
tempat senyum harus senantiasa mekar agar kondisi tetap stabil
ceroboh sedikit akan mengakibatkan luka bagi yang lain
dan aku tak ingin menyakiti mereka
biarlah kutelan lagi
kututup kotak pandora itu rapat-rapat
kembali menguburnya di tempat terdalam
melupakannya

Cinta
yang kini bahkan aku semakin buta mengejanya
semakin tak mengerti akan RencanaMu tentangnya
biarlah sesukanya.sekehendaknya. sekehendakMu

angan pergi yang tak mungkin kucapai dengan mudah
menungguNya mengubah langkahku keluar dari labirin yang menyesatkan
dengan belas kasihMu
kumohon
berilah aku yang terbaik
lebih dari apa yang sanggup kupinta dariMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar